Metode pembibitan tanaman dengan cara Soil blocking semakin populer digunakan. Apakah metode Soil Blocking itu? Dalam metode ini, tanah dicetak menjadi blok-blok kecil tanpa menggunakan pot atau wadah pembibitan lainnya.
Photo by Marissa Schuh, MSU Extension |
Manfaat penggunaan soil blocking.
1. Akar tanaman lebih sehat
Tanaman yang dibibitkan dengan teknik soil blocking memiliki sistem akar yang lebih sehat karena tidak terganggu saat dipindahkan ke dalam tanah. Akar tanaman dapat tumbuh dengan lebih cepat dan lebih baik karena terbentuk secara alami dalam blok tanah.
2. Tanaman lebih cepat tumbuh
Tanaman yang metode ini umumnya tumbuh lebih cepat karena tanah di sekitar akar tanaman lebih longgar dan lebih baik dalam menyerap air dan nutrisi.
3. Hemat ruang
Tidak memerlukan penggunaan pot atau wadah pembibitan lainnya, sehingga dapat menghemat ruang di dalam rumah kaca atau tempat pembibitan.
4. Ramah lingkungan
Tentu saja tanpa penggunaan plastik akan lebih ramah lingkungan karena plastik sulit didaur ulang.
Namun, teknik soil blocking juga memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan penerapan soil blocking
1. Membutuhkan keterampilan dan waktu
Anda perlu memiliki keterampilan khusus untuk membuat soil blocking dan waktu untuk mencetak blok tanah yang tepat serta merawat tanaman bibit dengan baik.
2. Bahan tambahan yang dibutuhkan
Adanya bahan tambahan yang dibutuhkan untuk membuat soil blocking yakni perlite atau vermiculite, yang dapat meningkatkan biaya dan menyulitkan untuk didapat di beberapa daerah.
3. Adanya resiko mengering
Blok tanah yang lebih kecil dapat cepat kering jika tidak dirawat dengan baik, sehingga perlu perhatian yang lebih ketat dalam pengaturan kelembaban.
4. Tidak cocok untuk semua jenis tanaman
Teknik soil blocking tidak cocok untuk semua jenis tanaman, terutama bagi tanaman dengan sistem akar yang lebih besar.
Diluar kekurangan yang ada, tehnik ini memiliki manfaat yang lebih besar dalam membantu pertumbuhan tanaman.
Cara membuat blok tanah
- Pertama, campurkan tanah dengan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit hingga tanah tercampur rata dan memiliki kelembaban yang tepat untuk membentuk blok.
- Gunakan alat soil blocker untuk mencetak blok tanah. Alat ini dapat dibeli di toko pertanian atau dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Tekan alat soil blocker ke dalam campuran tanah, lalu lepaskan dan blok tanah akan terbentuk.
- Setelah blok tanah terbentuk, letakkan di atas wadah yang berisi air dan biarkan air diserap oleh blok tanah. Setelah blok tanah cukup basah, tanam benih di atas blok dan letakkan di tempat yang cukup sinar matahari.
Soil blocking dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran dan bunga. Metode ini juga ramah lingkungan karena tidak memerlukan penggunaan plastik atau bahan wadah lainnya yang sulit didaur ulang. Dalam hal ini, soil blocking adalah alternatif terbaik dari penggunaan pot-pot pembibitan dan ramah lingkungan.
Contoh komposisi dalam membuat soil blocking
Campuran tanah yang baik untuk soil blocking adalah campuran yang terdiri dari tanah, bahan organik, dan perlite atau vermiculite. Berikut adalah contoh resep campuran tanah yang baik untuk soil blocking:
- 2 bagian tanah
- 1 bagian bahan organik (seperti kompos atau pupuk kandang)
- 1 bagian perlite atau vermiculite
Langkah-langkah membuat campuran tanah untuk soil blocking:
- Siapkan semua bahan yang dibutuhkan.
- Campurkan tanah dan bahan organik dalam wadah yang cukup besar.
- Aduk campuran tanah dan bahan organik hingga merata.
- Tambahkan perlite atau vermiculite ke dalam campuran tanah dan aduk kembali hingga merata.
- Setelah campuran tanah siap, tambahkan air sedikit demi sedikit hingga campuran memiliki kelembaban yang tepat untuk membentuk blok. Kemudian, gunakan alat soil blocker untuk mencetak blok tanah dari campuran yang sudah disiapkan.
Tips yang berguna jika anda menerapkan tehnik soil blocking
Berikut adalah beberapa tips dan hal-hal yang harus diperhatikan saat menerapkan teknik soil blocking:
- Pilih jenis tanah yang tepat
Gunakan campuran tanah yang cocok untuk jenis tanaman yang ingin Anda bibitkan, dan pastikan campuran tanah memiliki tekstur yang pas untuk soil blocking.
- Gunakan bahan tambahan
Perlite atau vermiculite dapat meningkatkan drainase dan kandungan nutrisi tanah, sehingga perlu ditambahkan ke dalam campuran tanah saat melakukan soil blocking.
- Jaga kelembaban tanah
Perhatikan kelembaban tanah dengan menjaga kelembaban tanah tetap terjaga, tanpa terlalu lembab atau kering.
- Perhatikan suhu
Tanaman bibit yang baru saja di soil blocking membutuhkan suhu yang cukup hangat untuk tumbuh dengan baik, jadi jangan terlalu cepat memindahkan bibit ke luar ruangan jika suhu di luar masih dingin.
- Jaga kebersihan
Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril sebelum digunakan untuk soil blocking. Hal ini untuk mencegah tanaman bibit terkena penyakit atau infeksi jamur.
- Pilih jenis tanaman yang cocok
Soil blocking tidak cocok untuk semua jenis tanaman, jadi pastikan untuk memilih tanaman yang cocok untuk teknik ini.
- Perhatikan waktu penyemaian
Soil blocking dapat dilakukan sepanjang tahun, tetapi pastikan waktu penyemaian cocok dengan musim tanam dan kondisi cuaca.
- Lakukan perawatan yang tepat
Setelah melakukan soil blocking, perhatikan tanaman bibit dengan baik dengan memberikan air dan nutrisi yang cukup, serta menjaga kelembaban tanah.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat menerapkan teknik soil blocking dengan baik dan berhasil dalam membibitkan tanaman.