Polyglots: Apa yang anda ketahui tentang nya

Apa itu Polyglots?

Polyglot adalah orang yang mampu berbicara atau memahami beberapa bahasa dengan baik. Mereka sering memiliki kemampuan untuk berbicara dengan fasih dalam tiga atau lebih bahasa.

Polyglot sering kali sangat terampil dalam menemukan pola-pola dan kesamaan di antara bahasa-bahasa yang mereka pelajari, sehingga mereka dapat dengan cepat mengembangkan kemampuan bahasa baru setelah menguasai beberapa bahasa. Mereka juga biasanya sangat bersemangat dan memotivasi diri untuk terus belajar bahasa baru.

Beberapa polyglot terkenal adalah Kató Lomb, seorang wanita Hongaria yang dikenal sebagai “Ratu Polyglot” dan telah mempelajari lebih dari 16 bahasa; Steve Kaufmann, seorang pengusaha Kanada yang menguasai lebih dari 16 bahasa; dan Richard Simcott, seorang polyglot Inggris yang telah mempelajari lebih dari 30 bahasa.

Sejarah Polyglots 

Kemampuan untuk menguasai beberapa bahasa bukanlah hal yang baru dalam sejarah manusia. Bahkan dalam sejarah kuno, banyak orang yang diketahui memiliki kemampuan berbicara dalam beberapa bahasa.

Salah satu contoh yang terkenal adalah Raja Ptolemy II Philadelphus dari Mesir, yang hidup pada abad ke-3 SM. Ia dikenal sebagai seorang polyglot yang menguasai sekitar 7 bahasa, termasuk bahasa Mesir, Yunani, dan Aram.

Di Eropa, selama Abad Pertengahan, banyak ilmuwan dan ahli bahasa yang berusaha untuk mengumpulkan dan mempelajari berbagai bahasa dari seluruh dunia. Beberapa tokoh terkenal yang dikenal memiliki kemampuan polyglot pada masa itu adalah Roger Bacon, Leonardo da Vinci, dan Athanasius Kircher.

Pada abad ke-19 dan ke-20, ketertarikan terhadap bahasa dan keahlian bahasa meningkat, terutama dengan berkembangnya studi linguistik modern. Banyak ahli bahasa, diplomat, dan tokoh publik yang memiliki kemampuan polyglot pada periode ini, termasuk Sir John Bowring, Giuseppe Mezzofanti, dan Emil Krebs.

Top 10 Daftar Polyglots 

Top lists polyglots

  1. Sir John Bowring – 200+ bahasa – United Kingdom
  2. Ziad Fazah – 60 bahasa – Lebanon
  3. Harold Williams – 58 bahasa – United States
  4. Cardinal Giuseppe Mezzofanti – 50 bahasa – Italy
  5. Alexander Arguelles – 50 bahasa – United States
  6. Richard Simcott – 40 bahasa – United Kingdom
  7. Moses Rosenkranz – 30 bahasa – Austria
  8. Steve Kaufmann – 20 bahasa – Canada
  9. Lomb Kato – 17 bahasa – Hungary
  10. Emil Krebs – 16 bahasa – Germany

Sebagian besar dari mereka adalah orang dewasa dan penuh waktu yang mengejar ketertarikan pribadi mereka dalam mempelajari bahasa-bahasa baru. Beberapa di antaranya juga terkenal karena kontribusi mereka dalam bidang bahasa dan linguistik, seperti Sir John Bowring, yang juga merupakan seorang diplomat dan penulis. 

Sir John Bowring dianggap sebagai salah satu polyglot terbesar dalam sejarah, karena diperkirakan ia menguasai lebih dari 200 bahasa. Ia adalah seorang diplomat, penulis, dan filantropis asal Inggris, yang hidup pada abad ke-19. 

Ziad Fazah terkenal karena klaimnya sebagai orang yang paling banyak menguasai bahasa di dunia, tetapi klaim ini dipertanyakan oleh beberapa ahli bahasa. 

Lomb Kato, di sisi lain, terkenal karena bukunya tentang bagaimana cara belajar bahasa asing, serta kontribusinya pada bidang penerjemahan dan ilmu bahasa.

Berikut Top 5 Polyglots di tingkat anak-anak

  • Timothy Doner – 23 bahasa – AS

Timothy Doner menjadi terkenal pada usia 17 tahun ketika ia diwawancarai oleh berbagai media setelah berhasil menguasai 23 bahasa. Ia berasal dari AS dan belajar bahasa-bahasa tersebut dengan berbagai metode, termasuk bepergian ke negara-negara yang bahasanya ingin dipelajarinya, belajar secara mandiri, dan berbicara dengan penutur asli.

  • Languistico Family – 20 bahasa – AS

Languistico Family adalah keluarga Amerika yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga anak yang semuanya menguasai 20 bahasa secara kolektif. Mereka belajar bahasa-bahasa tersebut dengan mengunjungi negara-negara di mana bahasa tersebut digunakan, dan juga menggunakan berbagai metode belajar mandiri. 

  • Max Löffler – 9 bahasa – Jerman

Max Löffler adalah seorang anak laki-laki Jerman yang dikenal karena kemampuan bahasanya yang mencakup 9 bahasa, termasuk bahasa Jepang, Mandarin, Rusia, dan Arab. Ia belajar bahasa-bahasa tersebut dengan menggunakan buku, film, dan dengan berbicara dengan penutur asli.

  • Ludovic “Ludo” Zamenhof – 9 bahasa – Polandia

Ludovic Zamenhof lahir pada tahun 1859 di Bialystok, Polandia. Pada usia muda, ia telah menguasai 9 bahasa, termasuk Rusia, Jerman, Prancis, Inggris, dan Ibrani. Ia juga menciptakan bahasa internasional Esperanto pada tahun 1887 dengan tujuan untuk menciptakan bahasa yang mudah dipelajari dan dipahami oleh semua orang di seluruh dunia.

  • Bella Devyatkina – 8 bahasa – Rusia

Bella Devyatkina berasal dari Rusia dan mulai belajar bahasa asing sejak usia 2 tahun. Saat ini, pada usia 11 tahun, ia dikenal karena kemampuan bahasanya yang mencakup 8 bahasa, termasuk Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Tionghoa, Arab, dan Bahasa Swahili. 

Semua anak-anak polyglot ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mempelajari bahasa, dan sering kali menggunakan metode belajar yang tidak konvensional seperti berbicara dengan penutur asli dan mengeksplorasi budaya negara-negara yang bahasanya ingin dipelajarinya.

Celebrity berikut dikenal dengan kemampuan polyglots-nya

  • Sandra Bullock: Aktris asal Amerika Serikat ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Jerman. Ia pernah tinggal di Jerman selama beberapa waktu dan bahkan pernah berbicara dalam bahasa Jerman di sebuah acara televisi Jerman.
  • Shakira: Penyanyi asal Kolombia ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Spanyol, Inggris, Portugis, dan Arab. Ia bahkan pernah menyanyikan lagu dalam beberapa bahasa yang berbeda.
  • Natalie Portman: Aktris asal Israel ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Ibrani, Prancis, dan Jepang. Ia pernah belajar bahasa Ibrani untuk memahami perannya dalam film “A Tale of Love and Darkness” yang diadaptasi dari novel karya Amos Oz.
  • Colin Firth: Aktor asal Inggris ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Italia. Ia belajar bahasa Italia untuk memperdalam perannya dalam film “A Single Man”.
  • Tim Doner: Tim Doner adalah seorang polyglot muda yang terkenal di media sosial karena kemampuannya menguasai lebih dari 20 bahasa. Ia bahkan pernah diundang ke acara TEDx untuk berbicara tentang kemampuan bahasa dan pengalaman belajarnya.
  • Jackie Chan: Aktor dan sutradara asal Hong Kong ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Inggris, Kanton, Mandarin, Jepang, dan Korea. Ia pernah membintangi beberapa film dalam bahasa-bahasa tersebut.
  • Jodie Foster: Aktris asal Amerika Serikat ini dikenal memiliki kemampuan bahasa Prancis. Ia belajar bahasa Prancis sejak usia muda dan bahkan pernah membintangi film Prancis dengan judul “The Blood of Others”.

Itulah beberapa selebriti yang terkenal memiliki kemampuan polyglot. Tidak hanya menjadi keuntungan dalam karir mereka, kemampuan bahasa ini juga menjadi nilai tambah dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Bagaimana kemampuan polyglots dikuasai 

Kemampuan untuk menguasai banyak bahasa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor lingkungan, genetik, kecerdasan, motivasi, dan metode belajar.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk belajar bahasa dipengaruhi oleh faktor genetik, meskipun pengaruhnya tidaklah begitu besar. Studi yang dilakukan pada anak kembar identik menunjukkan bahwa mereka cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih mirip dibandingkan dengan anak kembar fraternal yang tidak memiliki kesamaan genetik yang sama.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan seperti kontak dengan banyak bahasa sejak usia dini, interaksi dengan penutur asli, serta dukungan dan motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam belajar bahasa. Kemampuan untuk belajar bahasa juga dapat dipengaruhi oleh kecerdasan, khususnya dalam kemampuan untuk memproses informasi secara cepat dan efektif.

Beberapa polyglot memiliki metode belajar yang unik dan tidak konvensional, seperti belajar bahasa dengan menonton film atau serial TV, berbicara dengan penutur asli, atau melakukan perjalanan ke negara-negara di mana bahasa tersebut digunakan. Metode belajar yang berbeda-beda ini mungkin lebih cocok untuk individu tertentu, tergantung pada gaya belajar mereka.

Namun, meskipun faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam belajar bahasa, pada akhirnya, kemampuan untuk menguasai banyak bahasa masih sangat tergantung pada usaha dan kerja keras seseorang dalam mempelajari dan mempraktikkan bahasa tersebut secara konsisten.

Negara yang memiliki polyglots terbanyak 

Tidak ada data yang pasti tentang negara mana yang memiliki catatan polyglot terbanyak karena sulit untuk mengukur kemampuan bahasa secara akurat. Namun, beberapa negara dikenal memiliki masyarakat yang multibahasa atau multilingual, yang dapat meningkatkan kemampuan warga negara mereka untuk mempelajari dan menggunakan banyak bahasa.

Beberapa negara yang dikenal memiliki masyarakat multibahasa antara lain Swiss, Kanada, Belgia, dan India. Di Swiss, misalnya, banyak orang menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Rhaeto-Romanic. Di Kanada, selain bahasa Inggris dan Prancis, terdapat juga banyak bahasa lain yang digunakan oleh masyarakat seperti bahasa Mandarin, Punjabi, dan Arab.

Namun, perlu diingat bahwa kemampuan bahasa bukanlah satu-satunya indikator dari kemahiran seseorang dalam bahasa tersebut. Seorang polyglot mungkin dapat menguasai beberapa bahasa secara luas, namun tidak memiliki kemampuan yang mendalam dalam setiap bahasa. Selain itu, kemampuan untuk belajar bahasa sangat dipengaruhi oleh faktor individu, bukan hanya faktor lingkungan atau negara asal.

Bagaimana dengan Indonesia, siapa saja yang dikenal sebagai polyglots 

Terdapat beberapa orang di Indonesia yang dikenal sebagai polyglot atau memiliki kemampuan bahasa yang cukup luas. Beberapa di antaranya adalah:

  • Yoris Sebastian: Yoris Sebastian adalah seorang presenter televisi dan pengusaha yang dikenal sebagai polyglot karena kemampuannya dalam menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Jepang, Korea, Jerman, Prancis, dan Mandarin.
  • Denny Santoso: Denny Santoso adalah seorang motivator dan pelaku bisnis yang juga dikenal sebagai polyglot. Ia menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Spanyol.
  • Risa Saraswati: Risa Saraswati adalah seorang penulis dan penyanyi yang juga dikenal sebagai polyglot karena kemampuannya dalam menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Spanyol.
  • Benny Lewis: Benny Lewis adalah seorang polyglot asal Irlandia yang tinggal di Indonesia. Ia dikenal karena kemampuannya dalam belajar bahasa dengan cepat dan efektif, serta telah menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Indonesia, Jepang, Korea, dan Arab.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menguasai banyak bahasa di Indonesia dikenal secara publik sebagai polyglot.

Kualifikasi dikatakan seorang polyglots 

Secara umum, seseorang dapat dikatakan sebagai polyglot jika ia memiliki kemampuan dalam menguasai beberapa bahasa dengan baik. Namun, tidak ada definisi pasti tentang jumlah bahasa minimum yang harus dikuasai untuk dikategorikan sebagai polyglot.

Selain itu, seseorang juga dapat dikatakan sebagai polyglot jika ia memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa-bahasa tersebut secara lancar dan fasih, baik dalam berbicara, membaca, maupun menulis. Seorang polyglot juga mampu memahami dan beradaptasi dengan budaya dari berbagai negara atau komunitas yang menggunakan bahasa tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa kemampuan bahasa bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan seseorang sebagai polyglot. Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan bahasa seseorang seperti motivasi, lingkungan belajar, kecerdasan, serta kemampuan untuk mengenali pola dan struktur bahasa.

Bagaimana seorang polyglots bisa menguasai banyak bahasa 

Seorang polyglot yang terampil memiliki kemampuan untuk mengenali pola dan struktur bahasa dengan cepat dan efektif. Sebagai contoh, ketika mempelajari bahasa baru, polyglot dapat dengan cepat mengenali pola kata kerja, aturan tata bahasa, dan pola pengucapan yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan polyglot untuk belajar bahasa baru dengan lebih efisien dan cepat.

Contoh lainnya, polyglot juga dapat dengan mudah mengenali kesamaan atau perbedaan dalam bahasa-bahasa yang sudah dikuasainya. Sebagai contoh, jika seorang polyglot yang sudah menguasai bahasa Inggris ingin mempelajari bahasa Jerman, ia dapat dengan cepat menemukan kesamaan dalam kata-kata dan aturan tata bahasa antara kedua bahasa tersebut, seperti kata kerja “lesen” dalam bahasa Jerman yang mirip dengan “to read” dalam bahasa Inggris.

Dengan kemampuan mengenali pola dan struktur bahasa ini, seorang polyglot dapat lebih cepat dan mudah mempelajari bahasa-bahasa baru, serta dengan mudah menguasai bahasa-bahasa yang berbeda dengan lancar dan fasih.

Tentunya kemampuan polyglots ini memiliki banyak keuntungan. Namun bagaimana dengan kekurangan yang dimiliki oleh seorang polyglots?

Meskipun memiliki kemampuan polyglot dapat memberikan banyak keuntungan, namun ada beberapa kekurangan atau tantangan yang mungkin dihadapi oleh seseorang yang memiliki kemampuan ini, di antaranya:

  • Kebingungan antara bahasa: Seseorang yang menguasai banyak bahasa mungkin dapat mengalami kebingungan dalam memilih kata atau tata bahasa yang tepat dalam situasi tertentu. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan yang signifikan dalam tata bahasa atau pola kata antara bahasa yang dikuasai.
  • Sulit menemukan orang yang memiliki kemampuan yang sama: Kemampuan polyglot mungkin membuat seseorang merasa kesulitan dalam mencari teman sebaya atau komunitas yang memiliki kemampuan yang sama. Hal ini bisa membuat seseorang merasa kesepian atau sulit berkomunikasi dengan orang lain dalam bahasa yang sama.
  • Tidak cukup fokus: Terkadang, memiliki banyak bahasa yang dikuasai bisa membuat seseorang tidak fokus dalam belajar satu bahasa dengan baik. Sebagai contoh, seseorang mungkin terlalu fokus pada bahasa-bahasa baru dan tidak meluangkan waktu yang cukup untuk memperdalam bahasa yang sudah dikuasai.
  • Sulit mempertahankan kemampuan: Seseorang yang memiliki kemampuan polyglot mungkin kesulitan untuk mempertahankan kemampuan dalam semua bahasa yang dikuasainya. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya praktek atau penggunaan dalam bahasa tersebut.
  • Sulit menemukan pekerjaan yang cocok: Meskipun memiliki kemampuan polyglot dapat memberikan keuntungan dalam dunia kerja, namun tidak semua pekerjaan membutuhkan kemampuan ini. Hal ini bisa membuat seseorang kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Biaya: Belajar banyak bahasa bisa membutuhkan biaya yang cukup besar, terutama jika seseorang memilih untuk belajar dengan guru privat atau mengambil kursus bahasa. Biaya ini bisa menjadi hambatan bagi seseorang yang ingin mempelajari banyak bahasa.
  • Kesulitan dalam memilih bahasa: Seseorang yang memiliki kemampuan polyglot mungkin kesulitan dalam memilih bahasa mana yang ingin dipelajari lebih lanjut atau digunakan dalam situasi tertentu. Hal ini bisa terjadi karena adanya banyak pilihan bahasa yang tersedia, sehingga membuat seseorang bingung dalam memilih bahasa yang paling berguna atau penting.
  • Peningkatan risiko kesalahan dalam komunikasi: Meskipun memiliki kemampuan polyglot dapat memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara, namun terkadang risiko kesalahan dalam komunikasi juga meningkat. Hal ini bisa terjadi jika seseorang tidak benar-benar memahami nuansa dan konteks budaya di balik bahasa yang digunakan.
  • Tuntutan waktu dan energi: Belajar banyak bahasa membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar. Seseorang yang memiliki kemampuan polyglot mungkin perlu meluangkan waktu yang cukup lama untuk belajar bahasa-bahasa baru dan terus mempraktikkannya agar tidak kehilangan kemampuan yang telah dikuasai.
  • Tantangan dalam menyesuaikan diri: Seseorang yang memiliki kemampuan polyglot mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan dalam nilai, norma, dan kebiasaan antara budaya yang berbeda.

Bagaimana cara untuk bisa memiliki kemampuan polyglot Ini 

  • Mulailah dengan satu atau dua bahasa: Jangan mencoba untuk belajar terlalu banyak bahasa sekaligus. Mulailah dengan satu atau dua bahasa yang menarik minat Anda atau yang mungkin berguna dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.
  • Biasakan diri Anda dengan bahasa-bahasa tersebut: Dengarkan lagu, tonton film atau acara televisi, dan baca buku dalam bahasa tersebut. Praktekkan pengucapan dan kosakata baru secara teratur.
  • Cari sumber belajar yang bagus: Ada banyak sumber belajar bahasa yang tersedia, seperti buku, kursus online, dan aplikasi belajar bahasa. Cari sumber yang cocok dengan gaya belajar Anda dan gunakan secara teratur.
  • Berbicara dengan penutur asli: Berbicaralah dengan penutur asli bahasa yang Anda pelajari. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan Anda dalam berbicara, mendengar, dan memahami bahasa tersebut dengan lebih baik.
  • Praktekkan bahasa yang telah Anda pelajari: Cobalah untuk menggunakan bahasa yang telah Anda pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gunakan bahasa tersebut saat berbicara dengan teman atau kolega yang juga menguasai bahasa tersebut.
  • Jangan takut membuat kesalahan: Jangan terlalu khawatir membuat kesalahan dalam berbicara atau menulis dalam bahasa yang Anda pelajari. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan Anda akan belajar lebih banyak dari kesalahan tersebut.
  • Berikan waktu dan kesabaran: Belajar bahasa membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikan diri Anda waktu yang cukup untuk belajar bahasa tersebut dan jangan terlalu keras pada diri sendiri jika tidak segera bisa menguasai bahasa tersebut.

Apa yang membedakan antara Polyglots dan Multilingual?

Istilah “multilingual” dan “polyglot” sering digunakan secara bergantian dan bisa memiliki makna yang sama, yaitu kemampuan seseorang untuk berbicara beberapa bahasa. Namun, ada perbedaan halus antara keduanya.

Secara umum, istilah “multilingual” mengacu pada seseorang yang secara alami tumbuh dan terbiasa menggunakan lebih dari satu bahasa sehari-hari karena lingkungan atau latar belakang keluarganya. Sedangkan istilah “polyglot” lebih merujuk pada seseorang yang secara aktif mempelajari dan menguasai beberapa bahasa secara sadar dan intensif.

Dalam konteks tersebut, istilah “multilingual” dapat digunakan untuk merujuk pada seseorang yang memiliki kemampuan bahasa yang lebih dari satu, tanpa memperhatikan bagaimana mereka memperoleh kemampuan tersebut, apakah melalui tumbuh secara alami atau belajar secara intensif. Sedangkan istilah “polyglot” lebih merujuk pada seseorang yang memiliki kemampuan bahasa yang lebih dari satu melalui usaha dan kerja keras yang intensif.

Jadi, sementara kedua istilah tersebut memiliki arti yang serupa, “polyglot” lebih menekankan pada upaya sadar dan intensif dalam mempelajari bahasa, sementara “multilingual” lebih menekankan pada keadaan alami seseorang yang tumbuh dalam lingkungan yang memungkinkan penggunaan lebih dari satu bahasa.

Apa pengguasaan bahasa pemrograman bisa dimasukkan sebagai polyglots?

Seseorang yang menguasai banyak bahasa pemrograman dapat dianggap sebagai polyglot, karena meskipun bahasa pemrograman bukan bahasa manusia, konsep yang mendasar dari kemampuan polyglot tetap sama, yaitu kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa.

Kemampuan seseorang untuk menguasai banyak bahasa pemrograman menunjukkan kemampuan untuk memahami berbagai konsep pemrograman dan paradigma yang berbeda. Bahasa pemrograman memiliki sintaks, tata bahasa, dan logika yang unik, dan menguasai beberapa bahasa pemrograman menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan memecahkan masalah dengan berbagai cara.

Selain itu, seperti halnya bahasa manusia, setiap bahasa pemrograman memiliki karakteristik yang berbeda dan dirancang untuk tujuan tertentu. Seorang polyglot dalam bahasa pemrograman dapat menentukan bahasa mana yang paling cocok untuk tugas tertentu dan membuat keputusan yang lebih baik dalam desain, pengembangan, dan pemeliharaan perangkat lunak.

Namun, perlu diingat bahwa istilah “polyglot” lebih sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam bahasa manusia, dan meskipun kemampuan seseorang dalam bahasa pemrograman dapat mengesankan, istilah “polyglot” dalam konteks bahasa pemrograman mungkin kurang umum digunakan.

Dikenal sebagai apa jika seseorang kesulitan dalam menguasai bahasa?

Seseorang yang kesulitan dalam menguasai bahasa baru seringkali disebut sebagai monolingual. Kesulitan dalam menguasai bahasa baru dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, lingkungan, motivasi, dan kemampuan kognitif. 

Lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam kemampuan seseorang untuk menguasai bahasa baru. Jika seseorang tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa target, belajar bahasa tersebut dapat menjadi lebih sulit. Di sisi lain, jika seseorang tinggal di negara di mana bahasa target digunakan sebagai bahasa utama atau umum, mereka mungkin lebih mudah untuk mempelajari bahasa tersebut secara alami melalui pengalaman sehari-hari.

Motivasi dan kemampuan kognitif juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar bahasa baru. Seseorang yang memiliki motivasi dan minat yang kuat untuk mempelajari bahasa baru mungkin akan lebih berhasil dalam belajar, sedangkan seseorang yang memiliki masalah kognitif atau kesulitan belajar mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mempelajari bahasa baru.

Tagged in:

,